Wednesday, April 01, 2009

Pemilu milih apa ya ?


Gemebyar PEMILU sangat terasa di mana-mana, pohon-pohon semua berbuah sayangnya bukan jeruk, klengkeng, rambutan atau durian yang penting untuk gizi rakyat kecil tapi berbuah bendera gambar kontestan peserta PEMILU, macetnya lalulintas, pekaknya pengeras suara, kotornya lingkungan karena semua ruang ditempeli gambar partai. ya satu lagi polusi di dunia kita bertambah yaitu polusi PEMILU. Kita tahu salah satu ciri negara yang menganut paham demokrasi adalah dengan adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang nantinya akan menentukan kemana arah perjalanan bangsa ini berlanjut, Indonesia yang republik juga harus sibuk memilih pemimpin bangsa .
Saat ini dengan 34 partai dengan berbagai warnanya : ada yang memakai agama, demokrasi, nasionalisme, gerakan buruh, feminism, dan banyak lagi jenisnya.Partai sebenarnya adalah alat dalam Negara demokrasi yang berguna untuk menyaring, menampung aspirasi rakyat agar pendapat rakyat menjadi agenda kemana bangsa ini akan di bawa, sekali lagi partai adalah instrumen/alat bukan tujuan..karena masih ada peluang mengungkapkan pendapat/aspirasi selain melalui partai contohnya melalui media masa.

Gegap gempitanya kampanye yang berisi janji-janji, saling kritik dan kecam antar partai adalah lumrah (di Indonesia) tapi bagi pemilih awal hal ini ada kemungkinan sangat membingungkan.akhirnya memilih partai karena ikut orang tua, ikut-ikutan teman, karena saking bingungnya ..golput..tidak memilih.

Ada kecenderungan saat ini anak muda banyak yang tidak memilih atau golput dengan berbagai alasan antara lain; bingung dengan banyaknya jumlah partai peserta PEMILU, ada lagi yang tidak memilih karena tidak kenal tokoh yang akan dipilih, juga mereka yang apatis politik karena tidak percaya lagi dengan partai karena banyaknya kasus korupsi,asusila, penyalahgunaaan jabatan, buta kepentingan rakyat dari para Dewan perwakilan rakyat (pusat maupun daerah) yang beritanya menghiasi media cetak maupun elektronik biasanya justru kelompok terakhir inilah yang selalu mengamati kinerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat (baca: baca Koran dan nonton berita tv).

Disini ada dua hal yang harus kita renungkan untuk memilih atau tidak memilih pada PEMILU nanti, yang pertama; kalau kita memilih jangan-jangan yang kita pilih menjadi koruptor saat menjabat, ah.berarti saya telah mengesahkan orang menjadi koruptor yang memakan uang rakyat, kedua;kalau saya nggak milih toh PEMILU jalan terus dan pemilihan anggota DPR tetap berlangsungjadinya jangan jangan yang kepilih adalah garong atau preman kampung yang punya sedikit modal dan keberanian serta koneksi dengan orang partaijadi anggota DPR yang menentukan nasib rakyatwah blaen tenan rek. Jadi kita mesti pikir-pikir pada hari-hari terakhir ini..apalagi kaum muda yang dimanapun tempat dan kondisinya selalu menjadi motor perubahan tapi seringnya setelah berubah kaum muda di campakkan (tenggok Reformasi’ 98).

Ok , memilih adalah urusan hati nurani tapi alangkah baiknya kalau kita memilih tidak memilih caleg serigala berbulu domba atau partai yang kelihatannya berpaham Kerakyatan kenyataannya partai tersebut berpaham Kemaksiatan.
Lalu kita lihat jenis apa sih partai yang akan kita pilih:
Kalau dilihat dari dasar bagaimana cara membentuk partai tersebut,
  1. Partai Afeksi ; partia ini didirikan berdasar pada cinta anggotanya pada tokoh tertentu, atau keturunan tokoh tertentu.
  2. Partai Kepentingan ; partai ini Bro didirikan karena kepentingan para anggotanya.
  3. Partai Ideologi ; yang ini didirikan karena ideologi tertentu.
  4. Partai Agama : partai yang didirikan berdasarkan agama tertentu.
Jenis jenis partai tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, mana yang kita pilih?
Kalau kita melihat sikap anggota partai terhadap keadaan yang dihadapi,
  1. Partai Radikal ; cirinya tidak puas dengan keadaan sekarang dan ingin mengubahnya dengan cepat sampai akar-akarnya berdarah-darah tidak apa-apa.
  2. Partai Progresif ; cirinya partai ini tidak puas dengan keadaan sekarang dan ingin mengubahnya berangsur-angsur.
  3. Partai konservatif ; partai ini sudah merasa puas dengan keadaan sekarang dan berusaha untuk mempertahankannya.
  4. Partai reaksioner ; partai ini merasa tidak puas dengan keadaan sekarang dan ingin kembali ke masa lampau yang dianggapnya lebih baik.
Lalu kita anak muda gereja ini harus milih apa ? Memilih apa saja boleh termasuk juga tidak memilih juga boleh karena ini hak bukan kewajiban (kaya pelajaran PPKN) tapi kalau kita memilh kita harus kritis terhadap apa yang kita pilih.
Mungkin ini sedikit tip memilih :
  1. Lihat apakah partai ini mempunyai dasar yang berbeda atau sama dengan dasar kekristenan yaitu cinta kasih pada sesama, jangan kita memilih partai yang justru berlawanan dengan konsep cinta kasih.
  2. Sedikit menyelidiki track record partai ini di masa lampau, apa yang telah dilakukan untuk rakyat.kalau partai hanya mengobral janji waktu kampanye lalu lupa dan hanya memperjuangkan kepentingan partai yang bersangkutan ..tinggalkan partai ini.
  3. Kita mesti juga melihat tokoh-tokoh yang ada didalam partai yang akan kita pilih; apakah pernah terlibat kriminal, asusila, korupsi, pelanggaran HAM,kalau tokoh-tokohnya seperti itu ..jangan pilih.
  4. Jangan memilih karena kecantikan, kegantengan (sifatnya fisik) karena artis idola dalam berbagai sinetron atau karena ketenaran yang tidak ada hubungannya dengan perbaikan kemanusiaan atau karena janji merekaini menjebak karena menjadi wakil rakyat berbeda dengan bermain bola artinya pemain bola sekelas Ranaldo (MU) memang ganteng dan terkenal tapi belum tentu ia sukses jadi anggota legistatif.
  5. Berdoa sebelum memilih atau memutuskan tidak memilih karena Yesus lebih berkuasa dari Partai manapun.
Ya.dari jauh saya ucapkan selamat berpesta demokrasi dan selamat memilih atau tidak memilih.
GUSTI NUNTUN

Bangkok, 01 April 2009
Didid (