Sunday, April 12, 2009



Wednesday, April 01, 2009

Pemilu milih apa ya ?


Gemebyar PEMILU sangat terasa di mana-mana, pohon-pohon semua berbuah sayangnya bukan jeruk, klengkeng, rambutan atau durian yang penting untuk gizi rakyat kecil tapi berbuah bendera gambar kontestan peserta PEMILU, macetnya lalulintas, pekaknya pengeras suara, kotornya lingkungan karena semua ruang ditempeli gambar partai. ya satu lagi polusi di dunia kita bertambah yaitu polusi PEMILU. Kita tahu salah satu ciri negara yang menganut paham demokrasi adalah dengan adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang nantinya akan menentukan kemana arah perjalanan bangsa ini berlanjut, Indonesia yang republik juga harus sibuk memilih pemimpin bangsa .
Saat ini dengan 34 partai dengan berbagai warnanya : ada yang memakai agama, demokrasi, nasionalisme, gerakan buruh, feminism, dan banyak lagi jenisnya.Partai sebenarnya adalah alat dalam Negara demokrasi yang berguna untuk menyaring, menampung aspirasi rakyat agar pendapat rakyat menjadi agenda kemana bangsa ini akan di bawa, sekali lagi partai adalah instrumen/alat bukan tujuan..karena masih ada peluang mengungkapkan pendapat/aspirasi selain melalui partai contohnya melalui media masa.

Gegap gempitanya kampanye yang berisi janji-janji, saling kritik dan kecam antar partai adalah lumrah (di Indonesia) tapi bagi pemilih awal hal ini ada kemungkinan sangat membingungkan.akhirnya memilih partai karena ikut orang tua, ikut-ikutan teman, karena saking bingungnya ..golput..tidak memilih.

Ada kecenderungan saat ini anak muda banyak yang tidak memilih atau golput dengan berbagai alasan antara lain; bingung dengan banyaknya jumlah partai peserta PEMILU, ada lagi yang tidak memilih karena tidak kenal tokoh yang akan dipilih, juga mereka yang apatis politik karena tidak percaya lagi dengan partai karena banyaknya kasus korupsi,asusila, penyalahgunaaan jabatan, buta kepentingan rakyat dari para Dewan perwakilan rakyat (pusat maupun daerah) yang beritanya menghiasi media cetak maupun elektronik biasanya justru kelompok terakhir inilah yang selalu mengamati kinerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat (baca: baca Koran dan nonton berita tv).

Disini ada dua hal yang harus kita renungkan untuk memilih atau tidak memilih pada PEMILU nanti, yang pertama; kalau kita memilih jangan-jangan yang kita pilih menjadi koruptor saat menjabat, ah.berarti saya telah mengesahkan orang menjadi koruptor yang memakan uang rakyat, kedua;kalau saya nggak milih toh PEMILU jalan terus dan pemilihan anggota DPR tetap berlangsungjadinya jangan jangan yang kepilih adalah garong atau preman kampung yang punya sedikit modal dan keberanian serta koneksi dengan orang partaijadi anggota DPR yang menentukan nasib rakyatwah blaen tenan rek. Jadi kita mesti pikir-pikir pada hari-hari terakhir ini..apalagi kaum muda yang dimanapun tempat dan kondisinya selalu menjadi motor perubahan tapi seringnya setelah berubah kaum muda di campakkan (tenggok Reformasi’ 98).

Ok , memilih adalah urusan hati nurani tapi alangkah baiknya kalau kita memilih tidak memilih caleg serigala berbulu domba atau partai yang kelihatannya berpaham Kerakyatan kenyataannya partai tersebut berpaham Kemaksiatan.
Lalu kita lihat jenis apa sih partai yang akan kita pilih:
Kalau dilihat dari dasar bagaimana cara membentuk partai tersebut,
  1. Partai Afeksi ; partia ini didirikan berdasar pada cinta anggotanya pada tokoh tertentu, atau keturunan tokoh tertentu.
  2. Partai Kepentingan ; partai ini Bro didirikan karena kepentingan para anggotanya.
  3. Partai Ideologi ; yang ini didirikan karena ideologi tertentu.
  4. Partai Agama : partai yang didirikan berdasarkan agama tertentu.
Jenis jenis partai tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, mana yang kita pilih?
Kalau kita melihat sikap anggota partai terhadap keadaan yang dihadapi,
  1. Partai Radikal ; cirinya tidak puas dengan keadaan sekarang dan ingin mengubahnya dengan cepat sampai akar-akarnya berdarah-darah tidak apa-apa.
  2. Partai Progresif ; cirinya partai ini tidak puas dengan keadaan sekarang dan ingin mengubahnya berangsur-angsur.
  3. Partai konservatif ; partai ini sudah merasa puas dengan keadaan sekarang dan berusaha untuk mempertahankannya.
  4. Partai reaksioner ; partai ini merasa tidak puas dengan keadaan sekarang dan ingin kembali ke masa lampau yang dianggapnya lebih baik.
Lalu kita anak muda gereja ini harus milih apa ? Memilih apa saja boleh termasuk juga tidak memilih juga boleh karena ini hak bukan kewajiban (kaya pelajaran PPKN) tapi kalau kita memilh kita harus kritis terhadap apa yang kita pilih.
Mungkin ini sedikit tip memilih :
  1. Lihat apakah partai ini mempunyai dasar yang berbeda atau sama dengan dasar kekristenan yaitu cinta kasih pada sesama, jangan kita memilih partai yang justru berlawanan dengan konsep cinta kasih.
  2. Sedikit menyelidiki track record partai ini di masa lampau, apa yang telah dilakukan untuk rakyat.kalau partai hanya mengobral janji waktu kampanye lalu lupa dan hanya memperjuangkan kepentingan partai yang bersangkutan ..tinggalkan partai ini.
  3. Kita mesti juga melihat tokoh-tokoh yang ada didalam partai yang akan kita pilih; apakah pernah terlibat kriminal, asusila, korupsi, pelanggaran HAM,kalau tokoh-tokohnya seperti itu ..jangan pilih.
  4. Jangan memilih karena kecantikan, kegantengan (sifatnya fisik) karena artis idola dalam berbagai sinetron atau karena ketenaran yang tidak ada hubungannya dengan perbaikan kemanusiaan atau karena janji merekaini menjebak karena menjadi wakil rakyat berbeda dengan bermain bola artinya pemain bola sekelas Ranaldo (MU) memang ganteng dan terkenal tapi belum tentu ia sukses jadi anggota legistatif.
  5. Berdoa sebelum memilih atau memutuskan tidak memilih karena Yesus lebih berkuasa dari Partai manapun.
Ya.dari jauh saya ucapkan selamat berpesta demokrasi dan selamat memilih atau tidak memilih.
GUSTI NUNTUN

Bangkok, 01 April 2009
Didid (

Sunday, February 22, 2009

Monday, December 08, 2008

Youth Christian IM3 Community
Coban Rondo , 7 Desember 2008

Friday, October 05, 2007

PATUNG
(obat kangen dari sebrang)


Janu Marxeso,Bkk

“wah....!!” mati aku ! ..kata itu terucap spontan dalam hati.. bayangkan lagi enak-enak naik sepeda motor nggak pake hlem ...tiba-tiba ada polisi berbadan tegap dengan sorot mata yang tajam khas penegak hukum berdiri di tikungan jalan !!!......setelah sejenak mengatur nafas.....kok pak polisi yang satu ini tidak bergerak dan tangannya tetap menunjuk kesuatu arah yang harus kita lalui......hahahahahah , ternyata patung pak polisi ...dan patung itu membiarkan aku melenggang melewatinya meski nggak pake heLm dengan sepeda yang tak naiki pun nggak layak dipakai dijalan raya....senyum sendiri dan mengucap syukur (ucapan syukur seorang pelanggar hukum)...”ah memasang patung kok nggak ada pengumuman....dan kenapa patungnya meski patung polisi...patung artis yang cuaantik kan lebih menarik...bikin kaget saja...pikiran usil muncul lagi ...awas ya besok patung itu akan aku kasih sarung biar orang tidak kaget ..tapi geli ...cukuplah yang kaget aku saja.. jangan nambah korban lagi.....”prit..prit..prit...” “wah....!!” mati aku ! polisi betulan dengan semprit betulan dengan pistol beneran celana betulan rambut betulan berdiri ditengah jalan.....

dan bedanya dengan patung tadi, yang ini tangannya bergerak-gerak menyuruh aku minggir....selamat pagi mas ! tolong tunjukkan SIM, STNK nya....kenapa nggak pake hlem...woo ini sepeda dari negara mana kok nggak pake lampu nggak pake spion nggak pake plat nomer”!!......waduh !! apes-apes (pada peristiwa kedua ini aku nggak sempat mengucap syukur....).o.k. kita tinggal dulu cerita yang nggak lucu ini.

Pak polisi dengan patungnya adalah gejala yang sempat terjadi, di perempatan ada patung polisinya, jalan yang dianggap berbahaya ada patung polisinya...saya tidak tahu arti yang sebenarnya dari patung itu....yang jelas patung itu tidak dapat dijadikan wakil pak polisi yang sungguhan yang kebetulan sakit lalu digantikan dengan patuing....lalu saya mencoba berpikir (biasanya pikiran saya sering salah)....begini : orang seperti saya (mentalnya) adalah jenis manusia yang baru taat dengan peraturan apabila ada sang penegak peraturan itu ada....walaupun ada tulisan “PENGENDARA SEPEDA MOTOR WAJIB MEMAKAI HELM” kalau nggak ada polisi ya nggak mau pake helm, ada tulisan DILARANG KENCING DISINI...ya kencing saja disitu ..toh yang membuat peraturan tidak ada....oleh karena itu dengan adanya patung polisi diharapkan orang tetap tertip mentaati peraturan lalu lintas walaupun nggak ada pak polisi, toh segala peraturan itu ujung-ujungnya untuk keselamatan pengguna jalan....kalau ada aspek sampingan seperti dengan adanya peraturan bisa menimbulkan pungli di jalan antara pelanggar dan petugas itu soal lain yang jauh dari tujuan mulianya sebuah peraturan...kalau kita semua tertip pastilah pungli itu sulit terjadi. Kesimpulan lain adalah manusia seperti saya (lagi-lagi mentalnya) tidak terbiasa dengan bahasa tulisan....tulisan saya anggap sebagai benda mati tanpa arti...jadi berbagai peraturan dituliskan dimana saja...mulai kamar mandi sampai kamar tidur, nggak pengaruh Man !....baru setelah akibat dari melanggar peraturan itu kita rasakan...contohnya kita ditabrak dari belakang gara-gara nggak kasih lampu tanda belok hingga kita di infuse di RS.....lha manusia seperti saya baru mikir wah kenapa nggak taat peraturan lalulintas dari dulu ya....yah terlambat!

Sambil menulis unek-unek ini tanpa sengaja mata ini melihat patung Yesus dikayu salib disamping Alkitab dipojok ruang kerja....tiba-tiba tangan ini berhenti menekan tombol huruf dikomputer.......kisah patung polisi dan dan keselamatan lalulintas kembali mengobrak-obrik sisi religius otak saya....sudah begitu lama patung dan Alkitab ini ada diruangan ini ....sudah tak terhitung pula rasanya aku melanggar simbol-simbol kebenaran yang termakna di dalamnya.Aku dekati patung berdebu dan Alkitab yang masih bersih ....karena jarang dibuka dan dibaca ini....kubuka dan aku baca beberapa ayat ...untuk menenteramkan hati, dan kekosongan.

Sunday, August 26, 2007

FUTSAL & 17 Agustus-an
Sukun, 26 Agustus 2007
" Futsal Kemerdekaan "

" Team Kebonagung ( putih ) & Team Gadang ( merah ) "

" Penonton 1 "

" Bazar "

" Siluet Futsal "

" Membangun Serangan "

" hampir, GOLLLL ..... "

" Kipas Bola "

" Tendangan Finalty "

" Suporter "

" Tangkap Belut "

" Pindah Karet dengan Tusuk Gigi "

" Ambil Bola dengan Sumpit "

" Penonton 2 "

Tuesday, December 05, 2006

Pohon Natal di kolong Jembatan
(catatan kecil peniup seruling)
oleh: J. Marxeso
“Hujan datang, semua gembira lebih-lebih pak tani (tidak peduli ia menggarap sawah siapa) mendung, hujan adalah berkah, dan sekaligus harapan...harapan untuk dapat melanjutkan hidup. Tapi dibalik harapan pak tani tadi ada kesedihan dan kecemasan bahkan menghancurkan harapan ...anak manusia yang hidup dikota yang sesak di daerah kumuh dibantaran sungai, hujan adalah penderitaan rutin yang datang setiap tahun, hujan adalah raksasa mirip sang Siwa yang agung karena daya hancurnya”. Dan bersyukur kadang -kadang bersamaan dengan lolongan kepedihan.
Catatan ini kita awali dengan berbicara tentang musim hujan yang datangnya setiap bulan Desember ,bulan ini sangat istimewa bagi manusia yang menerima Yesus sebagai juru selamatnya sebagai nabinya bahkan ada yang fanatik sebagai sopir pribadi (dimobil ada stiker bertuliskan “Yesus Juru Mudiku”).
Sebentar lagi Natal... pemuda gereja mulai sibuk latihan drama,koor, tari ndekor grejo dan dalam kesempatan itu sekaligus nglirak-nglirik cari pacar (dan yang ini sangat alami sekali),
dan petani tadi adalah kelompok manusia yang paling bersahabat dengan alam dan derita. Pribadi Yesus adalah sosok symbol bagaimana melawan penderitaan itu dengan cara yang aneh (setidaknya menurut penulis) yang tidak lazim pada jamannya maupun jaman sekarang ,melawan dengan kasih....jan uaaaneh.
Dan dibalik kedatangannya tadi ada yang resah seperti hujan dan penghuni dibantaran sungai walaupun kasusnya berbeda, ...sudah menjadi takdir perubahan pasti membawa keguncangan dengan tingkat yang berbeda, tergantung besarnya pengaruh perubahan itu sendiri . Ya kita tak kan perpanjang masalah tadi yang jelas secara tradisi kita merayakan kelahiran Yesus bayi miskin dari Nazaret itu pada tanggal 25 Desember setiap tahun meskipun tanggal dan tahunnya masih diperdebatkan, tapi biarlah mereka berdebat karena berdebat juga penting terutama bagi mereka yang menganggap perdebatan sebagai kebutuhan hidup dan mempertebal iman asalkan tidak mukuli atau merusak kalau kalah.
Gemebyar natal adalah kebutuhan ....coba kalau natal tidak ada pohon cemara (plastic) kelap kelip, salju buatan, kartu ucapan , baju baru, dan hadiah natal pesta makan-makan, natal akan menjadi hambar seperti sayur buatan gadis belajar memasak ..kurang garam, lalu diejek pengen kawin ya ?! ...
Kenapa natal bisa begitu maknanya ? jawabannya sederhana sekali karena kita dibiasakan begitu dan kita menikmati keadaan itu ..natal adalah pesta, natal adalah gebyar-gebyar .
Gereja satu dan lainnya berlomba menghabiskan dana sebanyak-banyaknya untuk tidak mau kalah meriah..karena bisa menjadi gunjingan dan jemaatnya lari kegereja yang lebih gemebyar ...akhirnya pak pendeta pusing dan tekanan darahnya naik.
Kelahiran bayi Yesus yang miskin dikandang yang bau ..atap bocor dan angin dingin yang menusuk tulang... peristiwa kelahiran itu sendiri sangat normal bagi orang miskin (ya begitulah orang miskin melahirkan), lalu apanya yang istimewanya ? yang istimewa adalah bayinya...ya, Yesus itu yang nantinya akan membawa perubahan bagaimana manusia seharusnya menyelesaikan masalahnya, dan gaya penyelesaian model Yesus sama sekali berbeda dengan apa yang dilakukan oleh manusia saat itu dan saat ini, jaman itu pengaruh hukum Hammurabi dari Babilonia (2000 thn SM) masih terasa (bahkan masih dipakai sekarang)”mata dibalas mata gigi dibalas gigi”
Pencuri ketangkep ya dipotong tangannya (di Indonesia sekarang dibakar) kita lihat apa kata Yesus kalau ditonjok pipi kiri beri pipi kananmu, sampai yang nonjok mikir lho kok diam saja bahkan mengampuni ..lalu yang nonjok nangis ngero-ngero minta maaf jadilah perdamaian yang paling damai (bukan mau damai karena kalah).
Yesus adalah pribadi yang melawan kehendak manusia yang telah kehilangan kemanusiaan.
Karena dosa itulah ada perang, korupsi, KKN, banjir karena hutan habis di palak, habitat rusak, merosotnya kemanusian sebagai citra Allah.Sekarang mari kita dengar dan lihat dengan sungguh-sunguh makna terdalam kelahiran Yesus , saat ini telah berubah, manusia terbius ..oleh gemebyar asesoris Natal ,Yesus diganti dengan tokoh Santa Klaus pembawa hadiah, anak kecil tidak menanti datangnya bayi Yesus tapi kapan sang Santa Klaus datang dengan hadiahnya...ayah ibuk sibuk mencari hadiah, kalau tidak akan di cap jelek oleh sang anak, Pohon Natal dengan segala tehnologinya dipajang dengan gagahnya ditempat umum dan didepan gereja sementara orang miskin, pengemis, pencari barang bekas melihatnya dengan perut kosong , dan terheran-heran apa ini?, anak –anak dipanti asuhan menangis karena melihat sinetron di TV bagaimana ayah, ibu dan anak-anak menghias pohon Natal dan membuka hadiah....hal yang hanya ada di mimpi saja bagi mereka.
Coba kita hitung kalau setiap gereja saja bisa menghabiskan dana paling sedikit 3 juta Rupiah dan setiap rumah tangga Kristen kita anggap saja 500 Ribu rupiah dihabiskan untuk merayakan Natal, lalu kita hitung diseluruh Indonesia berapa jumlah gereja dan jumlah keluarga Kristen...wah berapa triliun rupiah yang terhambur untuk perayaan Natal setiap tahunnya..... kita berandai – andai kalau uang itu kita kumpulkan dan kita berikan pada mereka yang kekurangan yang tidak dapat sekolah, wah tidak terbayang, mungkin bisa untuk menyewa kamar yang layak untuk bayi Yesus yang meronta-ronta diperut bundaNya.
Peranan kaum muda sebagai pembaharu, dimanapun terjadi perubahan disana kaum muda-lah korek pembakarnya, penyulutnya... perlukah saat ini kita merubah “sesuatu” yang kita anggap benar menjadi kebenaran menurut Yesus ? yang datang sebagai bayi miskin dan termarjinalkan oleh keadaan, saat ini banyak bayi-bayi seperti Yesus dikala lahirnya, kita akan temui wajah-wajah Sang Juru Selamat. Sang Guru, yang suci itu di pinggir-pinggir jalan dalam keadaan miskin, di tempat pembuangan sampah disetiap kota, dikolong jembatan, dipanti-panti asuhan, mereka yang sakit dan ditolak rumah sakit karena biaya, anak-anak yang harus bekerja dengan taruhan nyawa diperempatan jalan. masih banyak lagi, ya masih banyak lagi.
Ini sekedar catatan atau bahkan tidak bermakna, mari kita maknai Natal tahun ini bukan dengan kemeriahan semu terbalut asesoris buatan pabrik yang kita keluarkan dari kotaknya setahun sekali, tapi dengan kerlap-kerlip yang dapat menyalakan kemanusiaan, kita tancapkan pohon Natal itu di bathin kita sehingga tumbuh dan menjalar ketangan kita sehingga tangan kita siap terulur untuk sesama...dan Yesus tersenyum dan berkata “ Aku mengenalmu, kaulah anak-anakKu yang kukasihi, kau beri Aku selimut saat Aku Kedinginan, kau beri Aku makan saat Aku kelaparan, kau beri Aku minum saat aku kedinginan”.
SELAMAT NATAL, NATAL YANG BERBEDA